Sharing Information :
Assalamualaiikum Wr. Wb.
Persamaan Jahiliyah terdahulu dan sekarang,
Yang saya hormati pembaca yang di rahmati oleh Allah SWT, Marilah kita senantiasa besyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak kecukupan kepada kita semua. Berbicara tentang persamaan Jahilliyah terdahulu dan sekarang tentunya banyak kontroversi, tapi kita sebagai umat muslim patut memahami perkembangan yang sedang kita alami, dalam suatu proses hidup pada zaman ini, agar kita tidak mengikuti perkembangan yang salah.
1. Antara Patung dan Sosial media, Zaman dahulu masyarakat jahiliyah banyak yang menyembah, memohon kepada patung, antara menyembah dan memohon intinya adalah mereka bercerita kepada patung. Dan kepada sosial media ini melebihi dari pada patung, bagaimana tidak : Banyak dari kalarangan remaja yang menggunakan sosial media ini untuk sesuatu hal yang tidak penting. Bayangkan kalau zaman dahulu bercerita kepada patung, pada saat ini banyak yang bercerita kepada sosial-sosial media ada dan salah digunakan oleh segelintir banyak orang. Apa bedanya mereka yang seolah olah risah,gundah dan galau, di ungkapkan di sosial media, dan berharap di sosial media, secara tidak langsung ini adalah tauhid yang salah.
“kiamat ini tidak akan terjadi sampai umatku kelak meniru bangsa-bangsa sebelumnya seperti sama persisnya, jengkal dengan jengkal, dan hasta dengan hasta. Maka adayang bertanya, ‘wahai Rasulullah, seperti bangsa persia dan romaawi? Beliau bersabda,’siapa lagi kalau bukan mereka?” HR. Bukhari (7319) Al-I'tisham bil kitab was-sunah
Dari Tsauban yang berkata “Rasulullah saw bersabda,
“kiamat tidak terjadisehingga suku-suku dari kaumku bergabung dengan orang-orang musyrik dan hingga mereka menyembah berhala. Di tengah umatku kelakakan ada tiga puluh pendust, masing-masing mengaku sebagai nabi, padahal aku adalah penutup para nabi,tidak ada sesudahku.”HR. Abu Dawud (4252) dan Tirmizi (2219) Al-fitan, disahihkan oleh Albani.
Allah memberikan tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kita berfikir sebagai umat muslim di akhir zaman, dan menjauhi apapun yang besifat ujub, dan fasik dan tidak termakan arus Sebagian tanda-tanda ini antara lain adalah tanda-tanda kiamat kecil yang mengartikan zaman yang menuju plularisme dan sekularisme. Maka dari itu saya mengajak para pembaca untuk berbijak dalam menggunakan sosial media yang ada, jangan sampai sosial media yang kita miliki menjadi tempatnya kesombongan kita, dan menjadikan kita ujub, riya dan fasik dalam setiap kata yang kita ucapkan. Terima kasih